Istiqamah
Saturday, November 9, 2013
0
comments
Musibah datang secara beruntun, usaha selalu berujung pada kegagalan dan ditempat kerja diserang banyak fitnah. Rumah tangga tidak pernah berhenti dari percekcokan, bahkan berakhir dengan perceraian. Inilah keadaan yang lazim kita temukan dalam keseharian kita, atau terkadang kita sendiri yang mengalaminya.
Hal yang tidak bisa dibantah adalah keadaan ini, pasti berpengaruh terhadap sikap keberagamaan kita. Bagi yang rusak akidahnya maka akan menambah jarak yang jauh bahkan semakin jauh dengan Allah SWT. Tapi, jika sedang bagus akidahnya maka dia akan bersegera mendekat kepada-Nya.
Namun yang perlu diperhatikan saat kita berada dekat dengan Allah SWT adalah konsistensi. Jangan sampai ibadah dan pertaubatan kita terkesan hanya dilakukan kalau sedang butuh, sedang saat dilanda musibah, atau sedang disempitkan dengan ujian dan kesusahan, kita jauh dari-Nya.
Peribadatan kita seakan temporal (sesaat). Sementara kalau sudah kembali normal, kemampuan mendekat dan bersenang-senangnya bersama Allah SWT malah menghilang.
Bagi yang amalnya temporal, ketika menjelang pernikahan tiba-tiba saja ibadahnya jadi meningkat;shalat wajib tepat waktu,tahajud tampak khusyuk. Tapi, anehnya ketika sudah menikah, jangankan tahajud, shalat subuh pun terlambat.
Ini perbuatan yang jelas menipu dan mengecewakan Allah SWT dan malaikat. Sudah diberi kesenangan, justru malah melalaikan perintah-Nya. Harusnya sesudah menikah berusaha lebih gigih lagi dan semakin Istiqamah. Atau, ketika menjadi imam shalat, bacaan Al-Qur'an kita kadangkala digetarkan atau disedih-sedihkan agar orang lain ikut sedih, Tapi, sebaliknya ketika shalat sendiri, shalat kita laksanakan kilat, ringkas dan cepat.
Kalau shalat sendirian dia begitu gesit (cepat), tapi kalau ada orang lain jadi kelihatan lebih bagus. Hati-hatilah bisa jadi ada sesuatu dibalik ketidakikhlasan ibadah-ibadah kita ini. Yang jelas diharapkan adalah kemampuan istiqamah dan konsistensi dalam ibadah dan amaliah.
"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan,"Tuhan kami adalah Allah,"kemudian mereka meneguhkan istiqamah mereka, maka malaikat (kuasa llahi) akan turun kepada mereka dengan mengatakan,"Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih dan bergembiralah kamu dengan memperolah surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu."(QS Fushilat (41):30).
Nabi Muhammad SAW bersabda,"Istiqamahlah kamu dan janganlah menghitung-hitung (amal ibadahmu)." (HR Bukhari).
Dari Abu Amr atau Abu Amrah RA, Sufyan bin Abdullah Ats-Tsaqafi RA berkata, aku berkata,"Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku dalam Islam satu perkataan yang aku tidak akan menanyakannya kepada seorang pun selain padamu."
Rasulullah menjawab,"Katakanlah saya beriman kemudian istiqamahlah."(HR Muslim).
Semoga Bermanfaat
Baca Selengkapnya ....