Catur Prasetya

Posted by Unknown Thursday, March 28, 2013 0 comments
 
1. Sejarah Singkat, Pengertian Catur Prasetya
a. Sejarah singkat Catur Prasetya
Catur Prasetya bersumber pada amanat maha patih Gajah Mada yng merupakan empat tekad yang ditujukan kepada pasukan pengawal/Bhayangkara yang membawa kerajaan Majapahit menuju kejayaannya. Dipaparkan oleh presiden RI pada hari Kepolisian Negara RI pada tanggal 1 Juli 1960 di Yogjakarta kepada korp Kepolisian RI untuk dijadikan janji, tekad pengabdian dalam mengabdikan dirinya pada nusa, bangsa dan tanah air.

Dalam perintah harian Kepala Kepolisian Negara Nomor:2/PH/kkn/1961 pada hari Kepolisian Negara Republik Indonesia tanggl 1 Juli 1961 Menteri/Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, supaya :
  • Memenuhi  harapan seluruh rakyat Indonesia yang memerlukan Polisi Negara sebagai pelindungnya.
  • Memenuhi harapan Kepala Negara Republik Indonesia sebagaimana tercantum dalam Catur Prasetya.
  • Memenuhi harapan yang tersimpul dalam kaul kita Tribrata. 
Dalam pidato radio menjelang 1 Juli 1961 :  Kepala Kepolisian Negara menyatakan bahwa hendaknya dalam kehidupan sehari-hari, segenap langkah, tindak tanduk dan sikap hidup segenap warga Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam pelaksanaan tugas tersimpul dalam Catur Prasetya.
b.  Pengertian Catur Prasetya
Catur Prasetya : terdiri dari kata Catur dan Prasetya,
Catur artinya empat dan Prasetya artinya janji, kesanggupan, tekad dan kesetiaan.
jadi Catur Prasetya : Setiap anggota Polri dalam bekerja harus berpedoman kepada janji yang empat tersebut. Sebagaimana diketahui perumusan Catur Prasetya yang lama ditulis dalam bahasa Sansekerta dan bahasa Indonesia yang bunyinya sebagi berikut ;
SATYA HAPRABU : Setia kepada Negara dan Pimpinan
HANYAKEN MUSUH : Mengeyahkan musuh-musuh Negara dan masyarakat
GINEUNG PRATIDINA : Mengagungkan Negara
TAN SATRISNA : Tidak terikat trisna pada sesuatu
Jadi "Janji Empat" yang diamankan Sang Maha Patih Gajah Mada kepada pasukan Bhayangkara Majapahit.
Peran dan kedudukan Catur Prasetya :
  • Sebagai pedoman karya atau pedoman pelaksanaan tugas Polri sehari-hari.
  • Sebagai kode kehormatan dan kode moral pengabdian
  • Sebagai sendi disiplin.
  • Sebagai system nilai pelaksanaan tugas sehari-hari.
2. Rumusan Baru, Pengertian Istilah dan Kandungan Makna Catur Prasetya serta Implementasi Catur Prasetya.
a. Rumusan Baru Catur Prasetya
CATUR PRASETYA
SEBAGAI INSAN BHAYANGKARA KEHORMATAN SAYA ADALAH BERKORBAN DEMI MASYARAKAT, BANGSA DAN NEGARA, UNTUK :
1. MENIADAKAN SEGALA BENTUK GANGGUAN KEAMANAN.
2. MENJAGA KESELAMATAN JIWA RAGA, HARTA BENDA DAN HAK ASASI 
    MANUSIA.
3. MENJAMIN KEPASTIAN BERDASARKAN HUKUM.
4, MEMELIHARA PERASAAN TENTRAM DAN DAMAI.

b.  Pengertian Istilah dari Catur Prasetya
  • Insan berarti manusia sebagai makhluk tertinggi yang secara moral memiliki kesempurnaan dan bersih dari cela.
  • Bhayangkara berarti Kepolisian Negara Republik Indonesia yang bertugas mengawal dan mengamankan masyarakat, bangsa dan Negara.
  • Insan Bhayangkara berarti setiap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (yang juga disebut Bhayangkari) yang secara ihklas mengawal dan mengamankan Negara serta rela berkorban demi mengabdi demi kepentingan masyarakat dan bangsa seumur hidupnya.
  • Kehormatan berarti wujud sikap moral tertinggi.
  • Berkorban berarti secara rela dan ikhlas mendahulukan kepentingan masyarakat bangsa dan Negara diatas kepentingan pribadi.
  • Masyarakat berarti sekelompok orang yang hidup bersama dalam norma/aturan yang disepakati.
  • Bangsa berarti kelompok masyarakat yang tinggal di suatu wilayah tertentu yang memiliki kedaulatan ke dalam dan keluar.
  • Negara berarti organisasi di suatu wilayah yang mempunyai kekuasaaan yang sah secara konstitusional dan ditaati oleh rakyat.
  • Meniadakan berarti tindakan untuk membuat sesuatu menjadi tidak ada.
  • Gangguan keamanan berarti suatu keadaaan yang menimbulkan takut, khawatir, resah, cemas tidak nyaman dan tidak damai, serta ketidakpastian berdasarkan hukum.
  • Kepastian berdasarkan hukum berarti terwujudnya penegakan hukm demi kesetaraan hak dan kewajiban warga negara. 
 c. Kandungan Makna Catur Prasetya
1. MENIADAKAN SEGALA BENTUK GANGGUAN KEAMANAN
Bermagna : "Setiap insan Bhayangkara terpanggil untuk"
  • Menjaga keutuhan Negara Kesatuaan RI
  • Bersama-sama dengan masyarakat meningkatkan daya cegah dan daya penanggulangan gangguan kamtibmas.
  • Senantiasa berperan secara aktif dalam menaanggulangi setiap permasalahan yang timbul dalam kehidupan masyarakat.
  • Membangun kemitraan dengan pengemban fungsi keamanan lainnya dalam rangka menjaga dan memelihara kewibawaan Pemerintah Republik Indonesia.
2.  MENJAGA KESELAMATAN JIWA RAGA, HARTA BENDA DAN HAK ASASI MANUSIA Bermagna : "Setiap Insan Bhayangkara terpanggil untuk"
  • Melindungi masyarakat dari setiap gangguan dan ancaman.
  • Menjamin kelancaran aktivitas masyarakat sehari-hari.
  • Memberikan pengayoman, perlindungan dan pelayanan secara optimal kepada masyarakat.
  • Menghormati dan menjunjung tinggi hak-hak masyarakat dalam berbagai bidang kehidupan.
 3. MENJAMIN KEPASTIAN BERDASARKAN HUKUM
Bermagna : "Setiap insan Bhayangkara terpanggil untuk"
  • Menjunjung tinggi dan menjamin tegaknya supremasi hukum
  • Memberikan ketauladanan kepada masyarakat dalam mematuhi dan mentaati hukum.
  • Memahami dan menghormati norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dan dijunjung tinggi dalam kehidupan masyarakat.
  •  Melaksanakan asas-asas pertanggung jawaban publik dan keterbukaan, serta menghormati hak asasi manusia dan persamaan di hadapan hukum bagi setiap warga masyarakat.
4. MEMELIHARA PERASAAN TENTRAM DAN DAMAI
Bermagna : "Setiap insan Bhayangkara terpanggil untuk" 
  • Meniadakan segala bentuk kekhawatiran, keresahan, dan ketidaknyamanan dalam kehidupan masyarakat.
  • Bekerja sama dengan masyarakat dalam upaya menjaga lingkungan masing-masing dari segala bentuk gangguan.
  • Membangun kerjasama dengan mitra kamtibmas dalam rangka terciptanya perasaan tentram dan damai.
  • Berperan sebagai pemelihara kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara
5. IMPLEMENTASI CATUR PRASETYA
Sebagai paradigma moral pemaknaan baru Catur Prasetya diimplementasikan dalam bentuk kegiatan sebagai berikut :
a. Pelembagaan
Dalam upaya menanamkan dan melembagaan nilai-nilai profesi Kepolisian yang terkandung di dalam Catur Prasetya kepada setiap anggota Polri maka proses pemahamannya pada :
1. Lembaga Pendidikan
    a. Bahan Ajaran 
        Proses ? pembelajaran, penghayatan, dan pengamalan, pemaknaan baru Catur Prasetya kepada   
        para siswa pembentukan Polri dimasukan kedalam bahan ajaran, sedangkan untuk tingkat 
        pendidikan pengembangan, kursus-kursus dan pendidikan kejuruan diberikan dalam bentuk 
        pendalaman pada saat orientasi pendidikan.
    b. Pengucapan
        Proses pengenalan pemaknaan baru Catur Prasetya kepada para siswa pendidikan pembentukan 
        diucapkan setiap kesempatan apel dan secara resmi diucapkan pada upacara pelantikan / 
        penutupan pendidikan, sedangkan pada pendidikan pengembangan, kursus-kursus dan 
        pendidikan kejuruan dilingkungan Polri diucapkan pada setiap pelaksanaan apel pagi.

b. Satuan Kerja
Proses pemahaman, penghayatan dan pengamalan pemaknaan baru Catur Prasetya kepada setiap anggota Polri disatuan kerja baik tingkat pusat maupun kewilayahan diberikan melalui penataran, diskusi, simulasi dan arahan baik pada kesempatan jam Pimpinan maupun kesempatan-kesempatan lainnya.

c. Ketauladanan
1. Penguasaan
    Setiap Pimpinan/atasan secara berjenjang dengan penuh kesadaran terpanggil untuk lebih 
    mengetahui perkembangan sejarah Catur Prasetya, mampu menjelaskan makna dan terampil 
    melafalkan dengan baik Catur Prasetya.
2. Pengamalan.
    Setiap Pimpinan/atasan disetiap tingkat penugasan dengan penuh kesadaran terpanggil untuk 
    mengamalkan Catur Prasetya dalam kedinasan maupun diluar kedinasan dengan baik dan benar 
    sehingga diteladani oleh seluruh anggota.

d. Penggunaan.
1. Umum.
    Catur Prasetya diucapkan pada setiap hari kerja masing-masing satuan tingkat pusat sampai   
    dengan kewilayahan minimal satu kali dalam satu mnggu pada saat pelaksanaan apel pagi.
2. Khusus
    Catur Prasetya diucapkan secara khusus pada setiap upacara pemberangkatan satuan tugas operasi
    Kepolisian dalam rangka operasi penegakan hukum.

e. Penegakkan.
Pemaknaan baru Catur Prasetya hendaknya dapat dilaksanakan dengan baik dan benar baik pada waktu proses pelembagaan maupun penggunaannya. Selanjutnya bilamana seorang anggota Polri dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya tidak memenuhi klausul sebagaimana yang terkandung didalam nilai-nilai Catur Prasetya, maka kepada yang bersangkutan akan mendapatkan sanksi yang diselenggarakan melalui sidang Komisi Kode Etik Polri.  

Semoga Bermanfaat

Baca Selengkapnya ....

Tata Urut dalam Manajemen

Posted by Unknown Thursday, March 21, 2013 0 comments
manager
Pembaca yang budiman sudah tahu dan mengerti tentang manajemen adalah ikhwal menggerakkan orang lain, maka perlulah dikaji lagi soal tata urut dalam manajemen. Agar supaya pelaksanaan pekerjaan sang bos berjalan lancar, oleh para ahli menyediakan dan menjelaskan tata urut manajemen, berupa fungsi-fungsi manajemen yang dimaksud :
  1. Perencanaan
  2. Pengorganisasian
  3. Pengarahan
  4. Pengkordinasian
  5. Pengontrolan (pengawasan) 
kelima hal ini disebut fungsi-fungsi manajemen, jadi jelasnya setiap pimpinan perusahaan, haruslah melaksanakan fungsi-fungsi ini secara efektif dan menurut aturan main yang tertentu pula.

1. Dengan Perencanaan, sang bos harus menetapkan terlebih dahulu ikhwal-ikhwal yang akan dilaksanakan. Kemudian barulah disusun rencana-rencana penggunaan dana biaya, tenaga dan lain-lain agar tercapai target yang telah ditentukan.

2. Ikhwal Pengorganisasian berarti sang manager harus mengadakan hubungan yang tepat antara seluruh tenaga kerja yang ada dalam perusahaan. Maksudnya agar mereka dapat bekerja secara efesien, sesuai dengan target yang telah ditentukan.

3. Pengarahan dan Pengkordinasian berarti anda ditugaskan untuk menyusun dan mengkordinir teman kerja yang ada, sehingga pegawai tersebut bekerja secara baik dan effesien.

4. Akhirnya saudara harus melakukan pengawasan, agar pelaksanaan pekerjaan oleh bawahan tersebut sesuai dengan rencana yang telah anda susun lebih dahulu. Jadi dalam hal ini anda mengamat-amati dan memperbaiki segala tindakan bawahan agar berjalan sesuai dengan rencana.

Walaupun unsur dan fungsi-fungsi manajemen telah "ready for use", namun saudara masih perlu dibekali dengan fatwa keramat sekali lagi. Apakah itu?
Saudara harus pintar menggerakkan faktor produksi yaitu alam, tenaga kerja dan modal yang ada dalam lingkungan perusahaan saudara, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan lebih dahulu.
Dalam menjalankan tugas-tugas tersebut, sudah tentu sang bos harus menggerakkan semua faktor-faktor produksi agar tidak lari dari tujuan yang telah ditetapkan lebih dahulu. Orang-orang yang pintar menggerakkan orang lain, inilah yang layak disebut manajer.

Nah demikian telah dijelaskan bagi pembaca yang budiman apa dan mengapa ikhwal manajemen itu, Setiap orang manapun di dunia modern ini, harus bekerja menurut kadar alamiahnya, dan berusaha meningkatkannya sesuai dengan aturan mainnya.

Untuk yang kepingin maju, saudara harus mendalami soal-soal manajemen agar selamat badan sampai ke tujuan. uraian tata urut dalam manajemen telah saudara baca dan pelajari, kini tinggal saudara mempraktekkannya dalam usaha saudara, Selamat Mencoba .....

Semoga Bermanfaat



Baca Selengkapnya ....

Ikhwal Seputar Manajemen

Posted by Unknown Wednesday, March 20, 2013 1 comments
rapat
Ikhwal manajemen secara umum telah saudara maklumi dan pahami, kini layak pulalah kita mengkaji ikhwal-ikhwal yang terselip di dalam manajemen itu. Ibarat benang sutera yang indah kalau diurai, manajemenpun dapat pula diuraikan secara indah.
Tatkala menilik pada petuah Prof. Oei Liang Lie ternyata terselip ikhwal yang perlu diperjelas, ikhwal-ikhwal apakah itu?

Yang jadi perkara dalam soal ini adalah tentang alat yang dipakai seorang bos untuk meraih tujuan yang sudah ditentukan itu. Wajib anda ingat bahwa setiap orang yang berusaha pasti memanfaatkan alam, modal dan tenaga kerja untuk mencapai tujuannya.

Hutan-hutan angker keramat, tempat bersemayam setan jembalang dibabat dengan jampi modernisasi sehingga menjadi tanah pertanian yang subur, kekayaan alam yang tersuruk diperlukan bumi, kini dikeruk oelh raksasa-raksasa besi hasil teknologi modern dan diolah oleh manusia-manusia modern. Apalagi ? Modal kaliber raksasa maupun bukan, disiram untuk membiayai proyek agar berjalan sesuai dengan rencana. Teknologi modern diunfang untuk meramaikan arus modernisasi dalam ikhwal berusaha.

Semua bersibuk-sibuk diri, sambil berdoa komat-kamit, agar dewi fortuna sudi singgah kepada orang yang punya kerja. Selepas mengerjakan ikhwal diatas, saudara belum boleh bersantai-santai, karena faktor alam dan modal saja belum cukup afdol untuk mencapai tujuan anda dalam manajemen. Hutan-hutan di Irian dan intan-intan di perut bumi Afrika tak ada artinya kalau belum diolah oelh tangan makhluk yang bernama manusia.

Bagaimana kalau saudara punya modal saja? ini juga masih belum cukup karena, biarpun saudara mempunyai duit bergudang-gudang, namun tak ada manfaatnya jika saudara simpan di dalam lemari atau dibawah kasur. Demikian pula kalau saudara punya segerobak modal, tetapi beban yang akan diolah tidak ada, tentu anda akan kewalahan bukan?

Tatkala modal dan sumber-sumber alam telah diperoleh, apakah ada! Yaitu soal manusisa yang pintar mengolah alam, mempergunakan dan memanfaatkan modal itu. Disebabkan karena manusia bukan benda mati, melainkan benda hidup yang punya nyawa, pemikiran, akal, kehendak, perasaan, tentu saja ikhwal ini perlu anda maklumi.
Justru itulah, para sarjana menganggap bahwa ikhwal manusia adalah merupakan faktor yang menentukan sekali yang dapat menggerakkan faktor alam dan modal tersebut.

Bayangkan dengan tenaga dan akal manusia, gunung besar dapat diratakan, Hutan-hutan lebat dibabat habis atau dasar laut dapat dikuras hasilnya. Demikian pula traktor segede gajah bengkak. dapat berjalan menyodok tanah, Kapal induk gergaji seenaknya berlayar dilaut lepas menggendong segudang pesawat tempur. Yang hebatnya benda-benda ini semua digerakkan oleh tenaga kerja yang bernama manusia.     

Kutu di Kepala Pragawati
Manakala segalanya sudah berjalan lancar, bukan berarti semuanya itu dapat dihasilkan oleh sembarang manusia. Perkara mengerjakan sesuatu, setiap orang pasti sanggup, asal koceknya terisi selalu. Tetapi untuk menjadi seorang manusia yang pintar mengatur dan menggerakkan manusia lainnya, wah ini namanya seperti mencari kutu di kepala pragawati.
Coba bayangkan apa yang terjadi ! sumber alam sudah ready for use, modal telah ditumpuk di meja tinggal pakai untuk satu proyek. Tenaga pekerja sudah tidak sabar menanti untuk diberangkatkan. Apakah ini sudah beres? ternyata belum lagi ! Walaupun semuanya sudah disiapkan namun kalau tidak ada manusia yang pintar mengatur dan menggerakkannya, pasti akan berantakan.

Disinilah perlu diundang manusia yang memegang jampi-jampi luhur dunia modern yaitu manajemen. Dengan senjata ampuh ini, sang manusia itu pergi ke medan juang, lalu mengolah tenaga alam agar bermanfaat, mengkomandoi modal yang ada agar tidak boros. Agar selamat badan sampai seberang,sang manusia harus berjalan hati-hati, ibarat resi yang penyabar.

Namun pada suatu waktu sang manusia harus dapat menjadi "harimau" yang ganas, tatkala bertemu dengan manusia-manusia yang handal. Suka atau tidak, anda harus pintar melaksanakan tugas, agar niat-niat yang telah dipasang dapat mencapai sasarannya.

Ikhwal ini teramat perlu digunjingkan, karena setiap rencana yang bagaimanapun dahsyatnya, kalau tak disertai dengan suatu tujuan pasti tidak seronok rasanya. Mau contoh soal ? Ada suatu proyek dengan rencana yang disusun via segala raker, konker, musbes seminar dan sebagainya. Segala sesuatunya telah matang dan manusia yang akan mengerjakan rencana itu telah ada, tinggal pakai.

Begitulah, pada mulanya pekerjaan berjalan mulus dan amat teratur sekali, namun anehnya lama kelamaan pekerjaan tersebut tak pernah siap dan selesai. Laksana arang habis, besi binasa, ternyata pekerjaan tersebut sia-sia belaka. Modal ludes dihirup proyek, tenaga ringsek kecapaian karena lesu darah danhasilnya tak menentu. Ha, kenapa bisa begini ! Ikhwal ini disebabkan karena pimpinan proyek hanya tahu merencanakan tetapi tidak menentukan apakah tujuan rencan itu. Fikirnya, perkara menentukan tujuan pekerjaan, bisa saja ditetapkan sewaktu pekerjaan sedang berlangsung. Nah akibatnya sang kepala atau manager jadi kacau balau pikirannya dan pekerjaan jadi berantakan.

Agar nasi tidak menjadi bubur, sebelum melaksanakan pekerjaan, sang kepala membuat rencana yang matang. Terus ditetapkan lebih dulu apa sebenarnya tujuan yang diidam-idamkan oelh sang kepala dari hasil pekerjaan itu.

Semoga Bermanfaat

Baca Selengkapnya ....

Arti Manajemen

Posted by Unknown Monday, March 18, 2013 0 comments

sibuk
Yang bernama manajemen , ibarat kekasih aduhai yang selalu disebut-sebut oleh manusia modern, Sang manajemen yang tak berwujud nyata, teramat dirindui oleh makhluk-makhluk bumi yang mencap dirinya sebagai orang yang modern. Menurut Laurence B. Appley boss A.M.A (American Manajement Associations) bahwa manajemen itu adalah Keahlian atau kehandalan seseorang untuk menggerakkan orang lain agar sudi melakukan pekerjaan.

Tetapi menurut Prof. Oei Liang Lie dari Universitas Gajah Mada menyempurnakan fatwa om laurence tersebut dengan Manajemen itu adalah Seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, pengarahan, pengkordinasian dan pengontrolan dari pada human and natural resources untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan lebih dahulu..  

maksudnya begini, Setiap orang manapun,boleh saja memendam rindu untuk jadi pemimpin atau bos yang perkasa. Tapi untuk jadi seorang bos yang gagah lagi baik dan bertanggung jawab terhadap kelancaran usahanya, wah, ini sangat sulit sekali diperoleh.

Untuk menjadi bos yang bertanggung jawab dan pintar memimpin, tidak boleh sembarangan orang dapat mencapainya. Konon kabarnya untuk menjadikan seseorang pemimpin itu, ditentukan oleh bakat dan pembawaan serta sejak lahir. Selain itu seorang bos harus mempelajari bisa berkembang baik.

Tatkala dilirik sepintas lalu, sebenarnya tugas yang bos tak perlu dirisaukan . Apalagi susahnya memimpin dan menyuruh seorang bawahan untuk bekerja? toh, tanpa banyak cingcong ia harus turut perintah atasannya, karena mereka makan gaji.

Namun dalam prakteknya, tugas-tugas sang bos itu tidaklah segampang yang anda fikirkan. Terlebih-lebih pada zaman modenini (komputerisasi), manusia ingin serba cepat, praktis dan mendalami soal-soal psikologi, sehingga bos yang suka asal perintah beginian pasti tidak dapat pasaran. 

Jimat Manajemen
Seorang bos yang berjiwa modern, harus memakai "fatwa-fatwa" yang dikumandangkan ahli-ahli menajemen seantero dunia. Agar supaya petuah para ahli tersebut lebih afdol, seorang bos yang bermutu harus memegang "dua jimat" ampuh penangkal musibah perusahaan.
Apakah jimat itu? nah inilah dia : seni memimpin dan ilmu pengetahuan.
Ibarat petuah nenek-nenek zaman baheula, jimat manajemen itu harus dipegang teguh, mesti diamalkan tak boleh alpa sekejap pun.

Perusahaan manapun pasti terasa aneh kalau dipimpin oleh orang-orang yang pintar-pintar, bodoh atau bloon. Pasti perusahaan itu bisa amblas dalam sekejap mata, walaupun telah didrop modal berlipat ganda.. Justru itulah setiap perusahaan harus dipimpin oleh orang-orang yang tidak bloon alias orang-orang yang pintar-pintar. Mempunyai ilmu pengetahuan yang luas, berpendidikan, kreatif dan sebagainya.
Jadi jelaslah setiap tindakan sang bos tak boleh semrawutan, tetapi harus berjalan diatas rel ilmiah berdasarkan hukum-hukum dan methode ilmu pengetahuan pula.

Mengapa pula harus berseni-seni ?
Walaupun sang bos sudah berjalan dalam garis-garis ilmiah, ternyata masih ada yang kurang asam garamnya. Seorang bos yang hanya tahu dengan hukum-hukum dan methode ilmiah yang statis, pasti akan "kaku" kalau menghadapi bawahan sebagai manusia yang dinamis.

Agar manager tak berisau hati, perlulah ia memperhalus gaya memimpin dengan cara yang luwes dan berseni sekali. Anda harus ingat, sang bos tidak boleh keluar dari garis tujuan perusahaannya. Jadi unsur ilmiah tersebut dapat diperhalus dengan suatu gaya pembawaan atau seni memimpin yang luwes dan meyakinkan sekali. Terlebih-lebih menghadapi bawahan sebagai manusia yang selalu diselimuti faktor psikologi, seni memimpin ini harus diterapkan secara pasti. Campuran gaya seni dan ilmu pengetahuan ini, ibarat gado-gado yang nyaman perlu dihidangkan kedalam perusahaan.

Apabila kedua "jimat manajemen' tersebut telah disimpan dalam kocek, anda boleh bersenyum-senyum menanti datangnya kebahagiaan dalam dunia usaha anda. Konon kabarnya "jimat" ampuh tersebut disebut orang sebagai unsur manajemen.

Semoga Bermanfaat
      

Baca Selengkapnya ....

Objek Wisata Tuban

Posted by Unknown Saturday, March 16, 2013 3 comments

A. Umum.
Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban merupakan pintu gerbang memasuki Jawa Timur melalui Semarang-Surabaya yang terletak antara sebelah utara laut jawa, sebelah timur kabupaten Lamongan, sebelah selatan Kabupaaten Bojonegoro, dan sebelah barat Kabupaten Rembang (propinsi Jawa Tengah). Luas wilayah Kabupaten Tuban 183.992 Km yang terdiri 9 Kecamatan dan 328 desa. Di sebelah utara daratan rendah dengan ketinggian sampai 150 m dpl, bagian tengah dan selatan memiliki dataran rendah dan tinggi dengan ketinggian antara 5-400 m dpl.

B. Objek dan Daya tarik Wisata
Kabupaten Tuban sebenarnya mempunyai potensi pariwisata yang bisa dikembangkan, mengingat adanya objek dan daya tarik wisata yang meliputi alam, seni budaya, kerajinan juga peninggalan sejarah saat penyebaran agama Islam di Jawa Timur khususnya.

1. Makam Sunan Bonang 
Makam sunan Bonang merupakan peninggalan sejarah dalam penyebaran dan pengembangan agama Islam di Jawa Timur dan sunan Bonang adalah Sunan ke tiga dari sembilan Sunan yang lebih dikenal dengan nama Wali Songo. Sedangkan Masjid Jami' didirikan pada hari minggu tanggal 29 Juli 1984 oleh Raden Toemoenggoeng Koesoemogdo Bupati Tuban XXXV dan arsiteknya dikerjakan oleh seorang Belanda bernama Toxopeus. Lampu Robyong, menara adzan serta ornamen masjid mempunyai nilai budaya tinggi.
Komplek makam sunan Bonangrletak di desa Kutoarjo, Kecamatan Tuban Kota tepatnya di belakang masjid Jami' Tuban.
Tersedia fasilitas untuk para pengunjung yang menginap, musholla, kamar mandi dan tempat berwudlu guna memenuhi kebutuhan dari pengunjung yang pada umumnya mempunyai tujuan berziarah dan berdo'a.

2. Klenteng Kwan Sing Bio
Klenteng ini berdiri pada abad ke 18 dibangun diatas tanah seluas 2,1 Ha. Bangunannya menghadap ke laut utara dengan simbol Kepiting yang  jarang ditemui  di klenteng lain. Klenteng ini bangunan utamanya pindahan dari klenteng yang ada di Tambakboyo.
Wisatawan yang datang kebanyakan mempunyai motivasi untuk mencari kecocokan rezeki dalam berdagang, perkawinan, pindah rumah dan untuk mencari kesembuhan. 
Terletak didesa Karangsari Kecamatan Tuban Kota.
Tersedia fasilitas penginapan, ruang makan, kamar mandi, dan  WC jumlah 100 kamar serta 6 lokasi /barak yang menampung 2.000 pengunjung.

3. Taman Rekreasi Tuban Indah
Taman ini dibangun diatas tanah seluas 3 Ha yang terletak di desa Sugihwaras Kecamatan Jenu 6 Km disebelah barat kota Tuban.
Fasilitas : tempat bermain anak-anak, tempat memancing, kolam renang, pondok wisata dan fasilitas lain yang telah disediakan.

4. Taman Wisata Laut Sukolilo
Taman Wisata ini merupakan pesisir pantai utara dengan pasirnya yang putih, pantainya bersih dikelilingi pohon kelapa membuat suasana pantai menjadi sejuk, sehingga bisa digunakan untuk bersantai beristirahat serta berenang.
Terletak diperbatasan Propinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah tepatnya didesa Sukolilo, Kecamatan Bancar.
Fasilitas : Rumah Makan yang menyediakan masakan khas Jawa Timur.

5. Museum Kambang Putih
Museum ini dibangun pada tahun 1984 dengan bentuk bangunan yang merupakan stilir dari arsitektur tradisional Jawa berbentuk Joglo yang pada saat itu jarang ditemui, dengan diberi nama Kambang Putih. Dan bangunannya di bagi 3 ruangan antara lain : ruang lokasi koleksi kesenian dan nimistik,, ruang koleksi arkeologi, ruang induk untuk koleksi athnografi. Koleksi dari museum daerah Kambang Putih mempunyai koleksi 600 buah yang terdiri dari : Hasil kebudayaan jaman Pra Sejarah.

Semoga Bermanfaat        

Baca Selengkapnya ....